Tuesday, August 25, 2009

ramadhan...(kembali datang)


alhamdulillah...tak terasa sudah menikmati kembali nikmatnya ramadhan...
bulan yang selalu kita tunggu dan harap selalu..
semoga bulan ramadhan kali ini...membawa keberkahan & memperkuat iman kita

...
subhanallah...aku seneng liat respon teman2 di fesbuk setelah aku re-post notes...
kisah tentang detik-detik wafatnya habiballah..rasul terkasih Muhammad SAW
untuk itu....tidak ada salahnya kalo ku posting kembali di blog ini...semoga bermanfaat :

...

...


Detik-detik Rasulullah SAW menjelang sakratul maut

...

..



Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yangdicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu,meski langit telah mulai menguning,burung- burunggurun enggan mengepakkan sayap.

..

Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikanpetuah,

"Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaanAllah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalahkepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah danAl Qur'an.

Barang siapa mencintai sunnahku, beratimencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku,akan bersama-sama masuk surga bersama aku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mataRasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu.

Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umardadanya naik turun menahan napas dan tangisnya.

Ustmanmenghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanyadalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudahtiba.

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hatisemua sahabat kala itu.

Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia.

Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.

Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa.


...

Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup.

Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemahdengan keningnya yang berkeringat dan membasahipelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yangberseru mengucapkan salam.

"Bolehkah saya masuk?"tanyanya.

Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yangmembalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyatasudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,"Siapakah itu wahai anakku?"

"Tak tahulah aku ayah,sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tuturFatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandanganyang menggetarkan.

Satu-satu bagian wajahnya seolahhendak di kenang. "Ketahuilah, dialah yangmenghapuskan kenikmatan sementara, dialah yangmemisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,"kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkantangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullahmenanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai.

Kemudiandipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiapdiatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah danpenghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?"Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telahmenanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menantikedatanganmu, " kata jibril.

Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanyamasih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengarkabar ini?" Tanya Jibril lagi.

"Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernahmendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surgabagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah beradadidalamnya," kata Jibril.

...

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas.

Perlahan ruh Rasulullah ditarik Tampak seluruhtubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.

"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Lirih Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yangdi sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibrilmembuang muka.

"Jijikkah kau melihatku, hinggakaupalingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah padaMalaikat pengantar wahyu itu.

"Siapakah yang tega,melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karenasakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut inikepadaku, jangan pada umatku."

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,Ali segera mendekatkan telinganya.

"Uushiikum bisshalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalatdan santuni orang-orang lemah di antaramu."

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan,sahabat saling berpelukan.Fatimah menutupkan tangan diwajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya kebibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummatii,ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, pupuslah kembang hidup manusia mulia itu. Kini,mampukah kita mencinta sepertinya? Allahumma sholli'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi

* * *

No comments:

Post a Comment